Rabu, 06 April 2016

PENGGUNAAN ALAT PERAGA JENIS DAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang             
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan pelajaran dan latihan agar siswa tersebut berperan dalam kehidupan masa depannya. Akan tetapi saat ini dunia pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah mutu pendidikan nya yaitu tercermin dari  rendahnya hasil belajar matematika, khususnya siswa sekolah dasar Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal atau optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.
Di dalam sekolah, biasanya para siswa mengkategorikan pelajaran yang sulit adalah pelajaran matematika. Dimana para siswa masih bingung dan kurang bersemangat di dalam kelas. Pembelajaran yang monoton, tanpa alat peraga, membuat hampir semua siswa merasa sulit memahami satu mata pelajaran ini. Apalagi biasanya sebagian para guru melakukan kegiatan belajar mengajar dengan apa adanya. Ini fakta, ketika ditanya guru kepada siswanya, “bagaimana proses pembelajaran hari ini”, merekapun menjawab “bagus” ada juga yang menjawab (belum mengerti”.
Di dalam kelas  proses pembelajaran matematika  masih didominasi dengan penyampaian fakta-fakta matematika dengan metode ceramah, tidak menggunakan alat peraga, permainan/game dalam pembelajaran, ini membuat siswa di dalam kelas kurang termotivasi dan siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran tetap terpusat pada guru



bukan pada siswa yang bersangkutan. Sehingga pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak optimal.
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengatasi masalah tersebut adalah guru sebaiknya menggunakan alat/media dalam pembelajaran. Salah satu alat/media pembelajaran yang penulis ciptakan dan desain sendiri di dalam kelas V adalah menggunakan alat pembelajaran jenis dan sifat bangun datar dalam mata pelajaran matematika. Alat/media dalam pembelajaran ini berguna untuk membantu para siswa dalam proses pembelajaran, membuat siswa semakin tertarik dalam pembelajaran, siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, siswa mampu berkomunikasi dengan teman sebangku (Kelompok), siswa termotivasi dan semangat dalam belajar dan siswa menjalin kerjasama yang baik dalam setiap kelompok.
 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas dalam karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Jenis dan Sifat Bangun Datar dalam Mata Pelajaran Matematika”

B.  Rancangan Inovasi 
            Rancangan inovasi alat peraga ini yaitu :
1.      menyiapkan alat dan bahan
2.      memodifikasi alat peraga menjadi alat pembelajaran
3.      membuat dan berkreasi sesuai dengan yang dirancang.
Foto hasil rancangan :
                                                                



1. Jenis Inovasi pembelajaran yang dirancang
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan perbuahan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju ke arah  perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja. Menurut Everett M. Rogers (1983), mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. 
Jadi pengertian inovasi menurut saya adalah sebuah perubahan/pembaharuan/penemuan konsep yang kita dapat menjadi hasil yang bisa berguna.
Jenis-jenis inovasi yang dirancang adalah :
  • Bottom Up
Bottomup model yaitu  model inovasi yang bersumber dan  hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan  penyelenggaraan dan  mutu pendidikan. Bottom up ini merupakan kebalikan dari Top Down. Pada bottom up ini sebuah ide, gagasan baru dan  semua kebijakan berasal dari bawah ( kar yawan, guru ).
  • Kelebihan Bottom Up
1.      Seorang guru bisa memberikan ide idenya mengenai pendidikan
2.      Kebijakan bisa dilakukan oleh rakyat atau masyarakat biasa
3.      Guru  bisa menentukkan pengajaran terhadap siswanya sesuai dengan kondisi yang ad a tanpa menunggu kebijakan dari pemerintah.
  • Kekurangan Bottom Up
1.      Semua kebijakan tidak terstruktur dengan baik.
2.      Semua gagasan baru tidak bisa tersamapiakan kepada masyarakat luas, karena tidak ada pemerintah yang memberi wewenang.
1.      Desain dan konsep dasar inovasi pembelajaran yang dirancang
Berangkat dari konsep inovatif, sejumlah usaha perubahan harus dilakukan oleh seorang Guru. Demikian cepatnya perubahan di sekitar kita, tidak mungkin lagi mengandalkan cara-cara lama dalam pembelajaran, bahkan masih terdapat sejumlah guru masih mengajar dengan cara-cara yang dilakukan oleh gurunya ketika dia belajar dahulu. Untuk keperluan perubahan ini, pada tahap awal para guru memiliki motivasi dan sikap ingin berubah (Huberman dan Miles, 1984:43), tidak pernah merasa puas, berusaha bekerja profesional dan sebagainya, sehingga ia mendapatkan sesuatu yang baru, karena inti dari pengertian inovasi itu sendiri adalah adanya perubahan untuk menemukan yang baru (Ibrahim, 1998:46).
Desain/Konsep dasar inovasi pembelajaran adalah :
    1. Menggunakan tripleks bekas  yang didalamnya terdapat logam
    2. Menggunakan kertas pelangi sebagai daya tari tersendiri
    3. Menggunakan konsep kartu dalam proses belajar mengajar
    4. Menggunakan baut sebagai tempat titik tengah berputarnya bangun datar



C.    Tujuan
Tujuan Umum:
Penggunaan alat peraga matematika jenis dan sifat bangun datar.
Tujuan Khusus:
1.      Penggunaan alat peraga matematika jenis dan sifat bangun datar dalam meningkatkan minat/motivasi belajar siswa
2.      Penggunaan alat peraga matematika jenis dan sifat bangun datar dalam membantu kelancaran proses pembelajaran guru
3.    Penggunaan alat peraga matematika jenis dan sifat bangun datar dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa

D.    Manfaat Penulisan
Penulisan ini memberikan manfaat bagi :
a.       PTK :
-          Menambah wawasan / pengetahuan pengalaman mengajar.
-          Guru semakin termotivasi dan berlomba untuk berkreasi dalam proses belajar mengajar
-          Dapat mengembangkan alat/media pembelajaran, khususnya Alat pembelajaran jenis dan sifat bangun datar.

b.      Peserta didik :
-          Dapat meningkatkan motivasi, gairah dan semangat dalam belajar
-          Meningkatkan hasil belajar siswa
-          Menjalin kerjasama dan saling membantu di dalam kelompok
-          Sebagai motivasi untuk kreatif dan menciptakan ide-ide / cara alternatif dalam proses belajar mengajar
-           
c.       Sekolah :
-          Membuat para siswa yang ada di sekolah tersebut dapat mencapai hasil dan prestasi yang baik.
-          Karya ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan/pedoman dalam menyusun karya tulis ilmiah lainnya..
-          Para orang tua/masyarakat tidak segan-segan memasukkan anaknya di sekolah tersebut karena di sekolah tersebut menggunakan berbagai alat/media  pembelajaran khususnya alat pembelajaran jenis dan sifat bangun datar.



BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Alat Peraga
Kata “Alat Peraga” diperoleh dari dua kata alat dan peraga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya bertugas “meragakan” atau membuat bentuk “raga” atau bentuk “fisik” dari suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik itu dapat berbentuk benda nyatanya atau benda tiruan dalam bentuk model atau dalam bentuk gambar visual/audio visual.
Contoh alat peraga jenis dan sifat bangun datar dengan menjelaskan jenis-jenis alat peraga dengan menggunakan kartu serta menentukan simetri putar dalam bangun datar. Jadi alat peraga yang digunakan guru tersebut memang berbentuk desain materi yang akan disajikan dalam pelajaran. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsih, 1994:7). Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu 8 menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret disekitar siswa. Dengan adanya alat peraga siswa dapat mengetahui letak bilangan positif dan bilangan negatif. Menurut Sudjana (1989:76) alat peraga adalah suatu alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak didik.
Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai Alat peraga antara lain :
1.      Sumad, 1972,   mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.
2.      Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi

3.      menjadi efektif”. Sedangkan yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah “alat bantu dalam mengajar lebih efektif”.
4.      Faizal, 20010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
4.      Wijaya dan Rusyan,  1994 yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
5.      Nasution, 1985 alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif”.
6.      Suhardi, 1978  Pengertian alat peraga pendidikan atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (
7.      Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”. Sedangkan yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah “alat bantu dalam mengajar lebih efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
B.   Jenis dan Sifat Bangun Datar
1.      Pengertian Bangun Datar
Ada dua jenis bangun, yaitu bangun datar dan bangun ruang. Bangun datar disebut juga bangun 2 dimensi (2 D) atau bangun datar adalah bangun yang memiliki permukaan yang datar dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D). Bangun yang memiliki ruang di dalamnya. Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.

2.      Jenis-jenis Bangun Datar
Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran. Nama-nama Bangun Datar :
1.       Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
2.       Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.
3.       Segitiga, yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris.. macam macamnya: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang
4.       Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan sejajar.
5.       Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
6.       Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya.
7.       Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
8.      Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
3.      Sifat-sifat Bangun Datar
Tiap bangun datar mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Apa saja sifat bangun datar? Perhatikan gambar dan uraian berikut.
BANGUN DATAR
Macam-macam bangun datar
  1. Persegi 
1.      Mempunyai 4 sisi
2.      Keempat sisinya sama panjang 
3.      Diagonalnya membagi 2 sama panjang 
4.      Keempat sudutnya sama besar 
5.      Mempunyai 4 simetri lipat 
6.      Mempunyai 4 simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrAgNfe0_ZpFBOeQbAKw6h_eoguc1afWcneYsuZsG25HuiVKtaoZacpRSQmJAoM3-LpeVfxEy0nb-ea2MNKnf696tgtXDWOpZGtuEoZVLPXpbTQHdLFcR5fRbaw6f6kLAc6e5DMlRNFPY/s320/persegi+2.jpg
  1. Persegi panjang 
1.       Mempunyai 4 sisi
2.       Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang 
3.       Diagonalnya membagi dua sama panjang 
4.       Keempat sudutnya sama besar 
5.       Mempunyai 2 simetri lipat 
6.       Mempunyai 2 simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6N8bi-e6RJpb57T9KwTg88aLiLpA_JtUiH1HUBL8Iw4E3gIrId4fNhUDgNqQB-MNCnAYOZ576-sXX4PtZSzpIyHE2Sl2fT4ySpTkhmN1ZcGaRu90yxjR6sPJBJAZ446_OkkwuVnb17Ac/s320/persegi+panjang.jpg
  1. Segitiga 
1.      Mempunyai 3 sisi
Macam-macam segitiga:
a.       Berdasarkan besar sudut
·         Segitiga lancip : segitiga yang besar sudutnya kurang dari 90
·         Segitiga siku-siku : segitiga yang besar sudutnya 90
·         Segitiga tumpul : segitiga yang besar sudutnya lebih dari 90
b.      Berdasarkan panjang sisi 
·           Segitiga sembarang : segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang
·           Segitiga sama sisi : segitiga yang ketiga sisinya sama panjang 
·           Segitiga sama kaki : segitiga yang dua sisinya sama kaki : segitiga yang dua sisinya sama panjang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8A4r4EAfJ82l4SmPImgOw_kPZFynBLxwuxJuQsiTscvGzXpozYjb7lCZMtdR_NG65nfDQyeIcwsOKXw0OIyZ0zdhFfpgq-F1WRqIezgSQ5sxThHYomXt9UIb1DK0Txf7ATb2b4r5D9CI/s320/segitiga-sama-sisi.jpg
  1. Jajar genjang 
1.       Mempunyai 4 sisi
2.       Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar 
3.       Diagonalnya saling membagi dua sama panjang 
4.       Sudut-sudut yang berhadapan sama besar 
5.       Tidak mempunyai simetri lipat 
6.       Mempunyai 2 simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIvQAK6xpxA5zDoHn8wXwdMlI7JQms3kXiBNF2YCBmzXoNrSBx7WjeWqIKlVfwfwWWL_M2OoYmDTMyR12WXklhOvtIS6aOmqEdYBo036UcKB6AvD02TL5QvPppmlAwSnhPcwRvIouHvaQ/s1600/jajargenjang.png

  1. Trapesium 
1.       Mempunyai 4 sisi
2.       Sisi-sisinya tidak sama panjang 
3.       Diagonalnya tidak membagi dua sama panjang 
4.       Tidak mempunyai  simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdeTgicHw7deE4z06ms4leHmjkXWG_k_VXszIex_y4BCX2on9KDQOpNlXaa2VbusaLMgP2paKQP3K_7NE6r24wCPuRtMjSeFz513JQBrSomMDnVobOPlskCeBLYa1sE-7GDA4XvGKStNI/s1600/gambar-trapesium.jpg
  1. Layang-layang 
1.          Mempunyai 4 sisi
2.          Mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonalnya saling tegak lurus tetapi tidak semua diagonal membagi dua sama panjang 
3.          Sudut-sudut yang berhadapan tidak semua sama besar 
4.          Mempunyai 1 simetri lipat 
5.          Tidak mempunyai simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRobCveZnYEgSLDX45N6VNkM3_DMXplYxaPQt5q1kw5UozdwQBS7KVRLzUs0Y6aipCwyXFZ-domb1d-DTBLZ2ub_Uh7OV57PWM82nJovuQBuljf6o6tH4z5HQW6tYtGA4qpMy-stQ-GqE/s1600/layang_layang.png

  1. Belah ketupat 
1.          Mempunyai 4 sisi
2.          Keempat sisinya sama panjang 
3.          Sudut-sudut yang berhadapan sama besar 
4.          Diagonalnya saling tegak lurus membagi dua sama panjang 
5.          Mempunyai 2 simetri lipat 
6.          Mempunyai 2 simetri putar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghm99JIeSlYV5OU2KoPqQTFwKaHkT_X5OvfDUKOJ12MFRYz5YknY-zJh7uUh9K9YpY-oFHw4J7ry-ZGp3N767OMHv-QPPp50GFA5SF8KqJfVVssE8nR_KWdxZ3NnQYIldQtZZZFpEFodI/s1600/belah_ketupat.png

  1. Lingkaran 
1.            Mempunyai simteri lipat yang tak terbatas
2.            Mempunyai simetri putar yang tak terbatas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjECeYpYHYyuSrFasLiMhysF7os2SSPGX_NloEgfm-c5Qr1robUEBB2yuMapPo_Pw7n7m6PsZgPToOfjQycPj_a_o6unX7KvHNpmcjBwHOC2Q-Y10ySvZykDf0alz_sSO7CJYwvpTXsuxs/s1600/lingkaran.png

C.   Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148).
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris.  Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai  lobal (universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika  adalah dasar terbentuknya matematika. Pada awalnya cabang matematika yang ditemukan adalah Aritmatika atau Berhitung, Aljabar, Geometri setelah itu ditemukan Kalkulus, Statistika, Topologi, Aljabar Abstrak, Aljabar Linear, Himpunan, Geometri Linier, Analisis Vektor, dll.
Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai Matematika antara lain :
1.      Russefendi (1988 : 23)
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif
2.      James dan James (1976).
Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika.


3.      Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)
Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya
4.      Reys - dkk (1984)
Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
5.      Kline (1973)
Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan berfikir atau menalar. Matematika terbentuk dari pengalaman manusia kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika.






BAB III
KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A.    Ide Dasar
Awalnya penulis melihat di dalam kelas, siswa semakin kurang termotivasi dalam proses belajar mengajar, siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena guru dalam mengajar menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan media/alat pembelajaran di dalam kelas. Melihat situasi dan kondisi seperti itu timbul ide dasar penulis membuat suatu cara agar dalam proses belajar mengajar semakin menarik dan termotivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
Salah satu cara alternatif yaitu membuat hasil karya inovatif alat peraga matematika jenis dan sifat bangun datar. Dengan adanya media/alat pembalajaran, diharapkan siswa semakin tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran.
Alat ini mempunyai banyak manfaat terutama mengenai materi bangun datar. Selain memudahkan guru dalam pembelajaran ,siswa juga semakin tertarik dan termotivasi dalam proses belajar mengajar.
Adapun beberapa manfaat

B.     Alat dan Bahan
v  Alat dan Bahan
-          Tripleks bekas disisipkan seng bekas didalamnya            
-          Magnet
-          Kardus bekas
-          Kertas pelangi
-          Spidol merah dan hitam
-          Lem
-          Baut
C.     Proses Pembuatan
v  Cara kerja
-          Pertama-tama membentuk tripleks ukuran 1 x 1 meter. Tripleks ini sudah dilapisi dengan seng di dalamnya. Seng ini berfungsi sebagai tempat merekat/melengket magnet
-          Membuat pola penempatan bangun datar di dalam tripleks. Pola yang sudah diukur sedemikian rupa sehingga membentuk berbagai macam jenis bangun datar.
-          Membuat bangun datar dari kardus bekas. Sesuaikan ukuran dengan tripleks yang sudah tersedia. Seperti persegi, belah ketupat, layang-layang dll. Kemudian bungkuslah dengan kertas pelangi. Kertas ini berfungsi sebagai daya tarik tersendiri karna warnaya yang mencolok.
-          Setelah itu menempelkan bangun datar dari dos menggunakan baut agar tidak jatuh. Tentukanlah titik tengah dari bangun datar tersebut. Ini juga dapat berfungsi sebagai alat simetri putar.
-          Membuat kartu yang ditempel dengan magnet berbentuk persegi panjang. Kartu ini ditulis nama bangun datar dan sifat-sifatnya. Tentunya juga diberikan / direkatkan dengan kertas pelangi. Agar kelihatan menarik.
-          Alhasil, jadilah hasil karya yang sangat memuaskan

v  Deskripsi
Jenis dan sifat bangun datar ini terbuat dari tripleks bekas. Selain media yang unik juga sangat membantu siswa dalam mengetahui jenis dan sifat bangun datar. Alat peraga ini dibuat di dalam kelas.dan mampu meningkatkan prestasi belajar  siswa di kelas






v  Tabel proses pembuatan menggunakan foto
Aktivitas gambar
Deskripsi/langkah kerja
Alat dan bahan sudah tersedia.
1.      Tripleks bekas  
2.      Spidol merah dan hitam
2.      Magnet
3.      Kardus
4.      Kertas pelangi
5.      Gunting

 

6.      Membuat pola penempatan bangun datar di dalam tripleks.
7.      Membuat bangun datar dari kardus bekas. Seperti persegi, belah ketupat, layang-layang dll. Kemudian dbungkus dengan kertas pelangi.

8.      Setelah itu menempelkan  bangun datar dari dos menggunakan baut agar tidak jatuh.]
9.    Ini juga dapat berfungsi sebagai alat simetri putar.
10.  Kemudian ditulislah sifat dan jenis bangun datar kemudian dilem menggunakan magnet.
11.   
12.  Alhasil, jadilah hasil karya yang sangat memuaskan


D.    Penggunaan dalam Pembelajaran
Penggunaan dalam pembelajaran karya inovasi ini adalah sbb :
1.    Karya inovasi ini berguna untuk sebagai media/alat pembelajaran matematika terkhusus materi bangun datar.
2.    Alat pembelajaran ini berguna untuk menentukan jumlah simetri putar dengan cara memutar 360 ˚ atau 270 °. Sampai menempati bingkainya. Alat ini memudahkan siswa dalam menentukan jumlah simetri putar pada bnagun datar.
3.    Alat pembelajaran ini berguna untuk mengetahui dan mencari informasi  secara langsung mengenai jenis dan sifat bangun datar.
4.    Alat pembelajaran ini dapat dijadikan permainan dalam proses pembelajaran. Bermain sambil belajar itu sangat mengasikkan. Karna alat ini sudah didesain sedemikian rupa untuk dijadikan alat pembelajaran sekaligus dapat dijadikan sebagai alat permainan. Alat pembelajaran ini menggunakan kartu dalam pembelajaran. Dapat dicabut dan dipasang kembali  didalam alat pembelajaran, seperti berbentuk kartu joker. Ini adalah inovasi pembelajaran dalm permainan matematika. Dimana siswa nantinya menentukan/mencari bentuk jenis dan sifat bangun datar dari kartu yang diberikan, seperti ibarat bongkar pasang kemudian siswa mencari jenis dan sifat bangun datar.
             Berdasarkan penggunaan dalam pembelajaran, penulis menyimpulkan alat pembelajaran/alat peraga ini sangat berguna, dapat dijadikan sebagai media/alat pembelajaran yang efektif dalam proses belajar mengajar dan cara penyajian/penerapan penggunaannya tidak sesulit yang dibayangkan. Karna alat ini sudah memberikan informasi tentang materi jenis dan sifat bangun datar serta sebagai permainan dalam proses belajar mengajar.

E.     Analisis Data/Informasi Hasil Penggunaan dalam Pembelajaran
( Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik)
Analisis data/Hasil penggunaan alat dalam pembelajaran yaitu :
1.      Meningkatkan  hasil/prestasi belajar di dalam kelas khususnya materi jenis dan sifat bangun datar.
2.      Siswa antusias dan ceria dalam mengikuti proses belajar mengajar.
3.      Siswa lebih paham dan mengerti mengenai materi yang diberikan.
4.      Siswa termotivasi dan tertarik mengikuti kegiatan proses belajar mengajar selanjutnya.
Foto/dokumentasi :






BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.      pengertian alat peraga pendidikan adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
2.      alat pembelajaran/alat peraga ini sangat berguna, dapat dijadikan sebagai media/alat pembelajaran yang efektif dalam proses belajar mengajar dan cara penyajian/penerapan penggunaannya tidak sesulit yang dibayangkan. Karna alat ini sudah memberikan informasi tentang materi jenis dan sifat bangun datar serta sebagai permainan dalam proses belajar mengajar.
B.     Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penulisan ini, maka diajukan beberapa saran sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas V sebagai berikut :
1.      Bagi guru/teman sejawat :
Diharapkan bagi guru/teman sejawat agar mampu menerapkan alat peraga yang efektif dan menyenangkan khususnya alat pembelajaran jenis dan sifat bangun datar.
2.      Diharapkan kepada guru/teman sejawat menciptakan atau mengembangkan ide alat-alat peraga agar  dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. agar para siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran.
3.      Diharapkan kepada guru/teman sejawat memberikan saran dan kritikan yang bersifat membangun dalam PTK ini.













DAFTAR PUSTAKA
                     . 2006. Undang-Undang R.I. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: B.P Dharma Bhakti.


Soenarjo, RJ. 2008. Matematika 5. Jakarta: Depkdiknas.

Ihsand, Muhammad. 2004. Penulisan Daftar Pustaka yang Benar. From https://support.hyperic.com/display/~marty/2014/08/18/Penulisan+Daftar+Pustaka+yang+Benar,  29 Mei 2015.

Syam, Sakinah . 2008. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Antara Model Pembelajaran Aptitude Treatmen Interaction (ATI) dengan Kooperatif STAD Siswa KelasVIII SMP Negeri 13 Makassar. Skripsi. Makassar: FMIPA UNM.

Haq, Syukur. 2008. Model Pembelajaran Efektif Di sekolah Dasar. Unismuh: FKIP PGSD UMM Makassar.

Arikunto, Shuharsimi, Suhardjono, dan supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT. Bumi Aksara.


https://panjiamboro.wordpress.com/2013/05/17/pengertian-tujuan-dan-manfaat-alat-peraga/6 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar