Judul : Menjadi Guru Adalah Pengabdian, Menjadi Guru Berprestasi Adalah
Kebanggaan
Nama : Firmansyah, S.Pd
Unit Kerja :
SDN. 120 Berru Dikmudora Kab. Soppeng

ABSTRAK
Firmansyah, 2015. Menjadi Guru Adalah Pengabdian, Menjadi Guru Berprestasi Adalah Kebanggaan Karya Tulis Ilmiah. SDN. 120 Berru. Dimudora Kab. Soppeng.
Penulisan ini
adalah penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah ini dilatar belakangi oleh guru yang mengabdi pada masyarakat,
bangsa dan negara dan guru memiliki kemampuan/profesional menjadikan guru tersebut
memiliki prestasi yang membanggakan. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan : 1. Mengetahui bentuk-bentuk pengabdian seorang
guru. Bentuk-bentuk pengabdian guru adalah Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa., pengabdian kepada masyarakat, pengabdian kepada raja, pengabdian kepada Negara, pengabdian
kepada harta, dan Pengabdian kepada keluarga.
2. Mengetahui cara seorang guru
mengabdikan dirinya menjadi guru berprestasi. Menjadi guru berprestasi harus
mempunyai kompetensi. Kompetensi tersebut adalah : Kompetensi pedagogik,
kompetensi Profesional, kompetensi Kepribadian dan kompetensi sosial.dan 3. Mengetahui
manfaat guru berprestasi, di antaranya guru berprestasi mendapatkan pengalaman,
guru berprestasi menyenangkan Siswa, guru berprestasi selalu Termotivasi,
Kreatif dan Inovatif, guru berprestasi selalu mengejar nilai tambah, guru
berprestasi akan mendapatkan fasilitas yang lebih. Karya Tulis ini juga memberi
manfaat sebagai bahan acuan/pedoman bagi peneliti dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah/penulisan lainnya, menjadi sebuah wadah bagi penulis menuangkan ide-ide,
curhatan atau shering kepada pembaca, khususnya bagi bapak/ibu guru di sekolah
dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca tentang bentuk pengabdian dan
prestasi guru. Saran-saran: hendaknya guru senantiasa betul-betul
mengabdikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Bukan profesi guru
dijadikan batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan, para guru hendaknya
mengembangkan dirinya agar menjadi guru profesional dengan mengabdikan diri
dengan penuh keikhlasan, kedisiplinan dan kemampuan di dalam dirinya, kami
sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan dari rekan-rekan guru/pengembang
pendidikan. Semoga KTI ini dapat dijadikan acuan dalam pengembang
dunia pendidikan selanjutnya
Kata Kunci : Menjadi Guru Berprestasi
adalah Pengabdian.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru yang baik memiliki jiwa sosial
yang tinggi baik di sekolah, masyarakat maupun dimana berada. Kehadirannya
sangat dielu-elukan, keberadaannya sangat dirasakan oleh masyarakat. Orang akan
merasakan kehilangan jika hanya beberapa hari saja tidak kelihatan, perannya
selalu dinantikan untuk menggapai kemajuan bersama motto hidup. Baginya “Apa
yang telah dapat kuberikan pada masayarakat bukan sebaliknya apa yang telah
diberikan masyarakat terhadapku”.
Guru disini yang dimaksud
adalah guru yang memiliki pengabdian / rela berkorban demi bangsa dan negara
kita. Tanpa di bayar pun guru tersebut suka
dan rela mengabdikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan tujuan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia
Guru
adalah pahlawan tanpa tanda jasa, itulah istilah yang sering diucapkan oleh
sebagian besar orang untuk guru. Kalimat tersebut amat memiliki makna yang
luas. Menurut penulis secara definisi,
sebutan Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa memiliki dua penggalan makna, yakni guru adalah pahlawan artinya
guru adalah PENGABDI (mengabdikan diri) dan tanpa tanda jasa
artinya tidak diberikan simbol-simbol penghargaan atau pangkat yang melekat di
pundak, namun kata PENGABDI (mengabdikan
diri) sesungguhnya guru itu
sangat mulia disisi Tuhan karena mampu mengabdikan diri dengan sungguh-sungguh
dan ikhlas, sebagaimana Dendy Sugono
dkk. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008 : 2) Mengabdikan artinya mengabdikan diri sebagai abdi
dengan bekerja sungguh-sungguh. Jadi Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
dapat diartikan ; Guru adalah orang yang mengabdikan diri sebagai abdi negara dengan bekerja sungguh-sungguh dan tidak diberikan pangkat
yang melekat di pundak sehingga disebut Patriot Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Sehubungan dengan
guru sebagai abdi negara tentu guru tak lepas dari prestasi-prestasi yang
menonjol. Karena menjadi guru yang mengabdi pada negaranya tentunyalah terukir
prestasi-prestasi guru tersebut menjadi guru profesional. Guru yang ikhlas,
guru yang sabar dan guru yang rela berkorban merupakan salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu contoh, guru yang
mengabdikan dirinya selama 10 tahun. Guru tersebut mendapatkan prestasi berupa
Penghargaan Satya Lencana dari pemerintah setempat. Selain dari itu juga, guru tersebut mengabdikan dirinya tentunyalah
memiliki kemampuan/bakat profesional di dalam dirinya karena dengan
kemampuan/bakat dapat mengantarkan seseorang tersebut mencapai apa yang di
inginkan.
Namun, pada
kenyataannya saat ini banyak orang yang ingin menjadi guru bukan karna ingin
mengabdi kepada bangsa dan negara akan tetapi mereka berbondong – bondong
mendaftar di sekolah keguruan dengan alasan profesi guru menjanjikan materi
yang berlimpah dengan adanya sertifkasi atau tunjangan guru profesional. Mereka
tidak tahu arti guru profesional yang sebenarnya. Sehingga ketika mereka terjun
kelapangan atau ketika mereka telah mengajar di kelas mereka terkadang acuh dan
kurang peduli terhadap kemajuan pendidikan. Oleh karena itulah karya tulis ini
dibuat agar nantinya dapat mengingatkan kita betapa mulia tugas guru serta
betapa besar tanggung jawab seorang guru terhadap kemajuan bangsa dan negara,
agar nantinya tidak ada lagi yang hanya mengejar materi tanpa mengingat
tanggung jawabnya sebagai pencetak generasi penerus bangsa.
Dari situlah kita
bisa ambil kesimpulan bahwa guru itu tentunya harus mengabdi pada negaranya .
karena dengan pengabdiannya guru tersebut memiliki kemampuan/profesional dalam
bekerja, untuk menggapai sebuah prestasi yang membanggakan. Karena dengan
mengabdi pada bangsa dan negara dan kemampuan/profesional didalam dirinya merupakan
suatu pondasi pendidikan dan dapat mengantarkan seseorang menjadi guru yang
berprestasi. Insya Allah kita bisa meraih sebuah kesuksesan dan bentuk prestasi
yang luar biasa.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sabagai berikut :
1. Bagaimana bentuk-bentuk
pengabdian guru ?
2. Bagaimana seorang guru
mengabdikan dirinya menjadi guru berprestasi ?
3. Manfaat apa yang di dapat
menjadi guru berprestasi ?
C. Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah yang telah dirinci berdasarkan pada latar belakang, maka suatu Karya Tulis Ilmiah akan
memilih tujuan. Dengan demikian tujuan
dari KTI adalah:
1. Mengetahui bentuk-bentuk
pengabdian seorang guru
2. Mengetahui cara seorang guru
mengabdikan dirinya menjadi guru berprestasi
3. Mengetahui manfaat guru
berprestasi
D. Manfaat Penulisan
Apabila permasalahan dalam penulisan
dapat dipecahkan dan tujuan penulisan
tercapai dan diakui, maka dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Sebagai
bahan acuan/pedoman bagi peneliti dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah/penulisan lainnya.
2.
Menjadi sebuah wadah bagi penulis menuangkan ide-ide, curhatan atau shering
kepada pembaca, khususnya bagi bapak/ibu guru di sekolah
3. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca tentang bentuk pengabdian dan prestasi guru.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Bentuk-Bentuk Pengabdian Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa
memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan
syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru yang profesional yang harus
menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan
lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem
pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu
dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status
guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas
tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembanny
Pengertian dari
pengabdian adalah proses, cara, perbuatan mengabdi atau
mengabdikan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi
atau mengabdikan. Seorang warga negara yang mengabdi kepada negaranya biasanya
berpedoman hidup: "Berjuang bagi negara tanpa mengharapkan imbalan
apa-apa."Kunci dari kalimat ini adalah berjuang tanpa mengharap imbalan
apapun.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan
yang di lakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu ada hakekatnya
yaitu rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk
mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya
membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan
pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Wujud
dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian
bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga,
kepada Tuhan, dan kepada negara. Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan
dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang
berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2
yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa
dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.
Pengabdian
kepada Tuhan, sangat wajib dan tidak boleh dinomorduakan. Karena manusia adalah
ciptaan Tuhan. Dengan tekun beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik,
dan tidak melanggar laranganNya. Pengabdian kepada negara, juga merupakan
kewajiban buat manusia atau individu sebagai warga negara. Misalnya seorang
pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja.
Berikut macam-macam pengabdian, yaitu:
a. Pengabdian
terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Pengabdian
terhadap Tuhan yang Maha Esa.yaitu
penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung
jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan
shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan
sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Pengabdian
kepada masyarakat
Ini
timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan
pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun,
ia lakukan demi kemajuan desanya.
c. Pengabdian
kepada raja
Yaitu
suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang
melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan
suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
d. Pengabdian
kepada negara
Timbul
karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan)
negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali
Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi
sukarelawan.
e. Pengabdian
kepada harta
Ini
terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga
tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa
menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang
akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
f. Pengabdian
kepada keluarga
Ini
timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya
kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Jadi
dengan melihat pengertian maupun macam- macam pengabdian/ pengorbanan, memahami
arti dan makna pengabdian dan pengorbanan, diharapkan kita meneladaninya,
karena sebenarnya hakekat pengabdian/ pengorbanan adalah merupakan usaha
memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.
2.
Guru Mengabdikan Dirinya Menjadi
Guru Berprestasi
Guru berprestasi erat kaitannya
dengan profesionalisme, karena profesionalisme merupakan syarat untuk mencapai
prestasi. Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu
pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Profesionalisme guru bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih
merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan
hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang
dipersyaratkan.
Adapun Ciri-ciri
guru profesional adalah :
a.
Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya
b.
Guru menguasai bahan secara mendalam bahan / mata pelajaran yag
diajarkannya
c.
Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar
d.
Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya
e.
Guru seyogyanya bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya,
misalnya PGRI.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan. Setiap menerima tugas, mengerjakan tugas dan
melaporkan kegiatan harus memiliki prestasi yang unik, cepat dan tepat. Bekerja yang nikmat adalah pekerjaan
yang dicintai sehingga dengan pekerjaan tersebut maka akan tumbuh kembang
kepribadian dan kemandirian. Prestasi kerja merupakan idaman bagi setiap orang
dengan meniti karier tahap demi tahap tentunya untuk mencapai prestasi kerja
yang diimpikan. Bagaimana seorang guru memiliki prestasi kerja yang baik,
apabila mengimplementasikan 4 kompetensi guru dalam kehidupan bekerja dan
bermasyarakat.
Kondisi ideal menjadi guru berdasarkan Permendiknas
No. 16 tahun 2007 sbb:
a.
Kompetensi Padegogik
1)
Menguasai karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral sosial,cultural, emosional, dan intelektual
2)
Menguasai teori belajar dan prinsip
pembelajaran yang mendidik
3)
Mengembangkan kurikulum yang terkait mata
pelajaran yang diampu.
4)
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5)
Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran
6)
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik
7)
Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke
peserta didik
8)
Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan
hasil belajar
b.
Kompentensi Kepribadian
1)
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
social dan budaya bangsa
2)
Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan
bagi peserta didik dan masyarakat
3)
Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa
4)
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri
5)
Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru
c.
Kompentensi Sosial
1) Bersikap
inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras,kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial keluarga
2) Berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat
3) Beradaptasi di
tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya
4) Berkomunikasi
dengan lisan maupun tulisan
d.
Kompentensi Profesional
1)
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu
2)
Mengusai standar kompentensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu
3)
Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu
secara kreatif
4)
Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
5)
Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan
mengembangakan diri.
3.
Manfaat Guru Berprestasi
Ada beberapa manfaat yang dapat kita
peroleh bila kita selalu meningkatkan kemampuan kita sebagai guru berprestasi;
1.
Guru berprestasi mendapatkan pengalaman
Guru yang paling
indah adalah sebuah pengalaman. Begitulah kata pepatah orang dahulu. Guru
berprestasi tentunya akan mendapatkan pengalaman yang tak ternilai.
2.
Guru
berprestasi menyenangkan Siswa
Guru dapat dikatakan berprestasi bila
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Suasana yang
terbangun tersebut pada gilirannya membuat murid dengan sendirinya terpanggil,
senang, dan aktif untuk belajar.
3.
Guru
berprestasi selalu Termotivasi, Kreatif dan Inovatif
Tujuan utama pemilihan guru
berprestasi adalah untuk memacu motivasi dan meningkatkan profesionalisme guru
dalam pelaksanaan tugas. Manfaat diadakan guru berprestasi
adalah,termotivasinya untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi,dan
loyalitas untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara. Meningkatkan harkat,
martabat, dan profesionalisme guru.
4.
Guru
berprestasi selalu mengejar nilai tambah
“Orang harus memiliki nilai tambah”,
itulah kata-kata bijak yang dapat menggugah semangat kita untuk selalu
mempunyai kelebihan dari orang lain, kelebihan disini dalam arti yang positif
yaitu mempunyai nilai lebih dibanding lainnya. Profesi guru banyak sekali
bahkan mengajar dengan mata pelajaran yang sama namun sedikit yang mempunyai
kemampuan lintas profesi dengan baik.
5.
Guru
berprestasi akan mendapatkan fasilitas yang lebih
Secara tidak langsung guru
berprestasi akan mendapatkan fasilitas yang lebih dibanding lainnya baik secara
finansial, ilmu pengetahuan, disiplin, aktif, kreativitas, inovatif dan
kepuasan batin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan Masalah diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut;
1.
Bentuk-bentuk
pengabdian diri adalah :
a. Pengabdian kepada Tuhan
b. Pengabdian kepada masyarakat
c. Pengabdian kepada Raja
d. Pengabdian kepada harta
e. Pengabdian kepada keluarga
f. Pengabdian menjadi guru yang
berprestasi :
2. Seorang guru mengabdikan dirinya
menjadi guru berprestasi, apabila mengimplementasikan 4 kompetensi guru dalam kehidupan bekerja dan
bermasyarakat meliputi;
a.
Kompetensi Padegogik
b.
Kompentensi Kepribadian
c.
Kompentensi Sosial
d.
Kompentensi Profesional
3. Manfaat guru berprestasi
adalah :
a.
Guru
berprestasi akan mendapatkan pengalaman
b.
Guru
berprestasi menyenangkan Siswa
c.
Guru
berprestasi selalu Termotivasi, Kreatif dan Inovatif
d.
Guru
berprestasi selalu mengejar nilai tambah
e.
Guru
berprestasi akan mendapatkan fasilitas yang lebih
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penulisan ini,
maka diajukan beberapa saran :
a. Hendaknya guru senantiasa
betul-betul mengabdikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Bukan
profesi guru dijadikan batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan.
b. Para guru hendaknya
mengembangkan dirinya agar menjadi guru profesional dengan mengabdikan diri
dengan penuh keikhlasan, kedisiplinan dan kemampuan di dalam dirinya. Keberhasilan guru menjadi guru berprestasi bukanlah diukur pada
jabatan dan uang, tapi pada hasil pengabdian dan pengorbanannya
c. Kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan dari rekan-rekan guru mengenai KTI ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sariono. 2013. Aku
Bangga Menjadi Guru Kreatif. Google.
http://sarikreatif.blogspot.com/2013/05/makalah-lomba-guru-berprestasi.html.
Di akses 21 April 2015
Koswara, D..Deni. 2008. Seluk
Beluk Profesi Guru. Bandung. PT. Pribumi Mekar
Suherli, Dr. 2010. Menulis Karangan Ilmiah. Depok. Arya
Duta
.................... 2013. Menjadi Guru adalah Pengabdian. Menjadi Guru Berprestasi adalah Kebanggaan
. Goggle. Di akses 19 April 2015 http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-guru-berprestasi.html
Wibawa, Adi. 2013. Mengapa Saya Layak Menjadi Guru Berprestasi. Google. Di akses 20
April 2015.
Ikhsan Ahmad. 2013. Menjadi Guru adalah Pengabdian. Menjadi Guru Berprestasi adalah
Kebanggan. Google. http://www.infopurwodadi.com/wp-content/uploads/2013/12/MENJADI-GURU-ADALAH-SEBUAH-PENGABDIAN.pdf.
Di akses 22 April 2015
Muhtar. 1992. Pedoman Bimbingan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
PGK & PTK Dep.Dikbud.
Humaerah, Rahmil. 2007. Peranan Guru Dalam Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa Di Sekolah Dasar.
Handayani, Ayu. 2011. Pengabdian Tiada Henti. Riau. Google. Diakses 21 April 2015
Firmansyah, 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Melalui Metode Inkuiri Kelas IV
Sekolah Dasar Inpres Rappo Jawa Makassar. Makassar : UNISMUH Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar