Pameran Membawa Semangat dan Berkah Dalam Berkarya
Assalamu
alaikum. Perkenalkan nama aku Firmansyah. Biasanya aku di panggil pak firman
oleh siswa-siswiku. Dan aku mengajar di SDN. 120 Berru, lebih tepatnya di
Kecamatan lilirilau Kab. Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan. Aku ingin bercerita
mengenai pengalaman mengajar yang membuat para siswa semakin termotivasi dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
Memasuki awal
pelajaran 2014-2015 di kelas V, aku dan para siswa saling berkenalan satu sama
lain. Dihari pertama siswa bersemangat dan antusias untuk belajar. Ini di karenakan beberapa minggu yang lalu sekolah
libur semester dan libur pada saat bulan puasa. Mungkin para siswa sudah bosan
dengan liburannya, karena ditahun ini liburan disambung dengan liburan bulan
puasa saat itu. Akan tetapi motivasi dan semangat para siswa mulai pudar
seiring berkembangnya waktu. Lebih tepatnya di pertengahan semester I
Pada suatu
hari, ketika istirahat tiba, entah mengapa aku tidak sengaja mendengar anak
senang dalam bernyanyi dan menari. Ada pula yang asik menunjukkan
keterampilannya dengan menggambar sesuatu. Mereka pun riang gembira bersama
dengan teman-temannya. Kemudian timbullah di dalam hati dan pikiran saya,
bagaimana kalau saya memanfaatkan keterampilannya ini menjadi sebuah produk/hasil karya.
Langkah
pertama dalam proses belajar mengajar yaitu memberikan motivasi dengan
bernyanyi bersama. kami pun mencoba lagu tersebut, Lagu yang berjudul ayo kawan
versi menanam jagung. “ayo kawan kita belajar supaya pintar menjadi hebat.
Ambil pulpenmu, ambil bukumu kita belajar besunngguh-sungguh, ayo ayo kita
belajar masa depan kita semakin cemerlang. Ayo-ayo kita belajar masa depan kita
semakin cemerlang.” Diakhiri dengan tepuk semangat. Para siswa pun semakin
bergairah dan riang gembira dalam mengikuti pelajaran. Aku pun berfikir bahwa
anak-anak ini senang dalam bernyanyi.
Langkah kedua
dalam proses belajar mengajar yaitu menggambar (ayo berkreasi). Semua para
siswa menggambar sesuai hati dan perasaan mereka masing-masing (menggambar
bebas). Ternyata hasil yang didapat cukup bagus. Aku pun berfikir bahwa siswa
tersebut memiliki potensi dan /minat keterampilan di dalam hati mereka
masing-masing.
Setelah itu
aku pun mengambil keputusan dan memberikan informasi kepada para siswa bahwa bagaimana
kalau pada tiap pelajaran Seni Budaya dan Kreatif (SBK), IPA atau pelajaran
yang lain kita akan membuat dan menciptakan hasil karya sesuai mata
pelajarannya dan bentuk tarian yang sesuai dengan program kelas V yang kita
buat nantinya. Kemudian hasil karya/ tarian kita akan pamerkan melalui pameran
kelas V. Hasil karya yang bagus atau terbaik
akan kita jual dan hasil penjualannya itu akan kita gunakan untuk pergi
rekreasi atau hal-hal yang positif. Para siswa pun semakin bersemangat untuk
belajar dan ingin sekali berkarya.
“kapan pak, akan direncanakan pameran itu ?” kata
Siswa.
“Insya Allah,
akhir semester 2.” jawab Pak Firman.
“Hasil Karya
apa saja yang dibuat Pak?” kata Siswa.
“Hasil karya
seperti, membuat gelang, kalung, topeng, tempat tisu, bunga,Periskop, alat
pembelajaran dan lain-lain.” jawab Pak Firman.
Mendengar hal
itu para siswa semakin bersemangat ingin belajar. Akan tetapi ada juga para
siswa yang mengatakan apa bisa yah. Karena kondisi para siswa yang tidak yakin
pada dirinya sendiri.
Tibalah
saatnya membuat hasil karya yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Hasil
karya pertama yang akan kami buat
adalah membuat topeng. Topeng yang
dimaksud disini terbuat dari kertas dibagi 2 kemudian digunting sesuai pola,
dan hasilnya sangat menakjubkan. Kemudian diberilah pewarnah berupa cat
air/pewarnah lainnya. Hasil karya ke dua adalah membuat topeng dengan
menggunakan balon. Terlebih dahulu guntinglah kertas ukuran 1-2 cm. Tiuplah
balon kemudian lengketkanlah kertas terbut dibalon dengan menggunakan
lem/kanji. Lakukan secara berulang-ulang. Dan apabila telah kering maka
letuskanlah balon tersbut dan jadilah topeng sesuai dengan selera.
Para siswa
sudah mulai memahami dan mengerti beberapa cara membuat topeng.
“Pak guru, pak
guru. Apakah masih ada lagi hasil karya yang mau dibuat.” tanya Siswa.
“Iya, masih
ada lagi nak” jawab pak Firman
Seketika itu
pula para siswa semakin semangat untuk membuat hasil karya yang berikutnya.
Hasil karya
berikutnya yang aku berikan kepada para siswa adalah membuat gelang dan kalung
menggunakan manik-manik. Manik-manik itu terbagi atas 2 yakni alamiah dan bentuk
perhiasan. Kamipun bekerja dan membuat gelang dan kalung. Ini pun membutuhkan
waktu 4 kali pertemuan. bahan seperti benang/tasi kemudian dimasukkan
manik-manik sesuai selera para siswa dan siswi di sekolah. Hasilnya pun sangat
memuaskan.
Dan masih banyak
lagi hasil karya yang aku berikan kepada siswa, seperti membuat gelang dan
kalung terbuat dari tali kur, tempat tisu terbuat dari serat tumbuhan, bunga
terbuat dari bahan plastik bekas, bunga dari botol bekas, tempat pulpen/tempat
buah dari atasan gelas minuman, asbak, tempat foto dan rumah-rumah terbuat dari
stik pengangan es, gambar pemandangan, gambar film kartun dan kaligrafi dari
cat air/pewarna lainnya, alat-alat
pembelajaran seperti periskop, media bangun datar dll. Kesemuanya itu adalah
hasil usaha mereka, yang nantinya akan kami pamerkan di kelas V.
Dalam proses
belajar mengajar, aku juga tidak selalu menekan hasil karya terus menerus, akan
tetapi aku dan para siswa siswi juga menciptakan beberapa lagu/tarian kreasi. Tarian kreasi ini berkelompok
4-5 orang. Tarian ini bebas menciptakan sesuka hati, aku pun cuman memberikan
arahan dan bimbingan sedikit demi sedikit kepada siswa, dan hasilnya pun juga
memuaskan. Tarian kreasi itu berupa tarian menggunakan tari kipas, tari
kipu-kupu dll.
Di dalam kelas
V terjadi keakraban antara siswa dan gurunya. Guru disini tidak terlalu menekan
kepada siswa. Akan tetapi bagaimana para siswa bisa belajar sambil bermain dan Santai
tapi fokus. Itu adalah prinsip yang aku berikan kepada siswa dan siswi kelas V
agar perkembangannya tidak tertekan dengan banyaknya pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru kelas dan guru bidang study.
Bahkan ketika
keakraban terjadi, aku pun meminta beberapa pendapat para siswa dan siswi dalam
menciptakan hasil karya. Ada yang diterima usulannya dan ada juga yang tidak.
Kesemuanya itu adalah bagaimana bisa menciptakan hasil karya yang murah meriah
dan membawa kita dalam sebuah kesuksesan.
Hasil karya
yang dibuat oleh para siswa kelas V mendorong siswa terus berkarya dan semangat
dalam pelajaran. Entah itu pelajaran IPA, matematika, bhs. Indonesia dan SBK.
Mereka tergerak hatinya untuk mau belajar dan belajar.
Hari berganti
hari, dan bulan berganti bulan. Tidak terasa memasuki akhir semester 2, hasil
karya yang kami buat sedikit demi sedikit menjadi banyak. Saatnya aku dan para
siswa siswi mengadakan pameran. Terlebih
dahulu kami membentuk pantia pameran hasil karya tahun 2015. Yang anggotanya
adalah seluruh siswa siswi kelas V dan diberikan tugas masing-masing. Ada
ketua, bendahara, sekretaris dan anggota-anggotanya. Siswa semakin bersemangat
saja. Kami berdiskusi tentang jalannya pameran. Pameran yang di laksanakan
kelas V, selain hasil karya juga menampilkan berbagai tarian-tarian kreasi dan lagu
(nyanyian), sebelum para siswa dan siswi melihat hasil karya kami. Kami
bermusyawarah untuk memecahkan masalah-masalah yang mungkin terjadi.
“Bagaimana Pak,
jika ada yang berminat dengan hasil karya kami.” tanya Siswa.
“Boleh kita
jual, dan apabila ada hasil karya yang hampir habis jangan dijual karna dapat
dijadikan inventaris hasil karya kelas V.” kata Pak Firman
“Waktunya
berapa hari Pak.” tanya Siswa.
“Insya Allah 3
hari pada saat jam istirahat.” kata Pak Firman.
“Kalau boleh
tahu harganya berapaan pak.” tanya Siswa.
“Harganya variatif,
bisa mencapai Rp.1.000,- 15.000,- tergantung tingkat kesulitan dan bahannya.”
kata Pak Firman.
Dan kami pun sepakat
dengan harga yang sesuai. Kemudian pengaturan tempat duduk berbentuk U. Ada
jalan tempat masuk, keluar dan kasir. Kami membuat panflet didepan kelas kami
berjudul “Selamat Datang di Pameran Kelas V”. Selain itu para siswa dan siswi
mengatur hasil karya/barang-barang yang akan dipamerkan dengan arahan dan
bimbingan dari aku.
Seminggu sesudahnya
kamipun berbenah dengan mengajak,menceritakan dan mempromosikan beberapa hasil karya kami
disetiap kelas. Para siswa dan siswi kelas lain sangat antusias dan semangat
untuk melihat pameran kami.
Hari pertama
pembukaan pameran siap digelar. Para siswa dan siswi memperlihatkan tarian-tarian kreasi ciptaan sendiri. Para
siswa dan siswipun sangat terhibur dan tertawa. Kemudian setelah acara
pembukaan kami pun melanjutkan ke acara inti yakni pameran hasil karya.
Para siswa dan
siswi kelas I-VI sangat tertarik, unik dan melihat-lihat berbagai hasil karya
siswa kelas V.. Selain itu para siswa dan siswi juga banyak bertanya dengan
cara pembuatan hasil karya seperti gelang dari tali kur terhadap kelas V.
“Pak, ada yang
tertarik untuk membeli bunga plastik ini, berapa harganya ? ” tanya siswa
“Bunga plastik
harganya Rp. 3000” kata Pak Firman.
“Pak kalau
yang ini, berapa harga gelang tali kur ?” tanya Siswa.
“Harganya Rp.
4000” kata Pak Firman sambil tersenyum.
Didalam
pameran kami, para siswa kelas lain banyak yang bertanya, mulai dari harga
sampai cara pembuatan hasil karya tersebut. Kami pun sibuk dengan aktivitas di
hari pertama.
Memasuki hari
ke dua pengunjung pameran masih ramai. Selain melihat-lihat juga ada yang mau
membeli hasil karya yang disukainya, seperti topeng, dan foto bingkai.
Sedangkan hari ke tiga mulai agak sepi di karenakan hasil karya yang kami buat
stoknya sudah mulai habis.
Kami pun
senang dan riang gembira. Karena hasil karya nya 80 % sudah laku terjual.
Walhasil uang yang kami dapatkan lumayan banyak.
“Seribu, dua ribu...lima
puluh ribu.”
“Wah, sudah
hampir mencapai dua ratus ribu.”
“Dua ratus
sepuluh ribu...dan akhirnya sampailah dua ratus delapan puluh ribu rupiah.” sahut
para Siswa dengan muka senang.
“Banyak yah,
hasil dari pameran. Inilah berkah dari pameran kita” sahut Pak Firman.
Setelah itu
kami pun berkumpul dengan para siswa kelas V. Aku memberikan tawaran kepada
siswa untuk menggunakan hasil pameran itu untuk rekreasi atau acara buka puasa
nantinya.
“Bagaimana
pak, kalau kita ke puncak bila tempat rekreasi ?” tanya Siswa.
“Boleh, ada
yang lain ?” Jawab Pak Firman.
“Aku takut pak
kesana, bagaimana kalau acara buka puasa saja ?” kata siswa yang lain.
Para siswa
sebagian ada yang takut. Olehnya itu aku menggunakkan voting/suara terbanyak.
Dan ternyata para siswa banyak yang memilih ke Puncak Bila. Sebagian siswa pun
ikut menghargai voting suara dari teman-temannya.
“Kalau begitu,
dana sekarang adalah Rp.300.000,-“ kata Pak Firman nada suara keras.
Dana ini
digunakan untuk rekreasi. Akan tetapi tentunya dana ini tidak cukup menanggung pergi
kesana. Uang transpornya adalah Rp. 200.000,-.
Pulang balik.
Para siswa pun
mengerti dengan keadaan ini.
“Bagaimana pak
kalau kami membayar uang masuknya saja dan kami juga membawa makanan. Sisa dari
Rp.100.000 bisa dibeli makanan atau apa saja.”
“Para siswa
pun semangat dan mengebu-gebu di dalam hatinya.” kata Siswa.
Kemudian aku
menyampaikan ide/usulan ini ke rekan-rekan guru. Ada yang pro dan kontra.
Karena pergi ke sana dengan biaya yang sangat minim. Ada juga yang mengatakan
oke lah aku mau ikut dan berkonstribusi dalam kegiatan kelas V.
Akhirnya aku membuat
permohonan surat izin kepada bapak kepala sekolah. aku menceritakan maksud
kegiatan kelas V
“Dimana dapat
dananya, Pak Firman? Kata Kepala Sekolah.
“Ini berkah
dan semangat para siswa siswi dari hasil pameran Pak” kata Pak Firman dengan
nada rendah
“Ide yang
bagus, kapan berangkatnya,? Pak Firman”. Kata Kepala Sekolah
“Hari Minggu, Pak” kata Pak Firman
“Iyah, saya
beri izin, asalkan anak dan orang tua siswa juga mau memberi izin kepada
anaknya. Akan tetapi dalam perjalanan nantinya perlu hati-hati.”
“iyah pak, ini
surat permohonan surat izin kelas V”
“Berapa mobil
berangkat ?” kata Kepala Sekolah
“Ada 2 mobil
pak. Mobil aku sendiri dan mobil rekan guru ibu Rosnaeni”
Setelah Bapak
memberikan izin kepada kami, maka aku pun memberikan informasi kepada siswa
untuk menyiapkan bekalnya.
“Alhamdulillah,
kita diberi izin pada hari minggu. Akan tetapi saya membagikan format surat
izin ini dulu untuk diketahui oleh orang tua. kemudian biaya makanan dan uang
masuk di tanggung sendiri. Uang transport di tanggung oleh hasil pameran kita.”
“Setuju
pak...” sahut para Siswa dengan riang gembira.
Akhirnya hari
yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Ternyata yang ikut ada 13 orang. 2
lainnya tidak ikut karena tidak diberi izin oleh orang tuanya. Semua bekal dan
persiapan kelas V sudah lengkap. Kita pun berangkat pada pukul 10 pagi.
Di dalam mobil,
kami bernyanyi dengan riang gembira. Ada yang lucu-lucuan di dalam mobil. Ada
juga yang makan cemilan. Pokoknya seru deh. Kami melihat pemandangan yang
sangat indah. Gunung dan sawah yang
berwarna hijau. Sungai dan danau tampak berseri-seri. Perjalanan kami sangatlah
mengasyikkan.
Tibalah kami
di tempat tersebut, yaitu water Boom “Puncak Bila” kabupaten Sidrap. Perjalanan
cukup jauh ±
70 kilo. Akan tetapi terbayarkan sudah dengan indahnya kesejukan puncak bila.
Disana kami melihat area yang sangat luas, ada beberapa permainan seperti kolam
renang, pancing ikan, bermain perahu, fliying fox,sepeda air, motor ATV dan
karokean. Sangat seru dan menantang adrenalin.
Pukul 17.30
tak terasa, kami pun pulang dari tempat rekreasi .kami pulang dengan penuh
keceriaan, canda tawa dan pengalaman yang tak pernah terlupakan. Thank u forever
kelas V.
Dokumentasi :
|
FOTO
|
DESKRIPSI
|
KETERANGAN
|
|
|
Memerkan
hasil karya
|
|
|
|
Membuat
hasil karya
|
|
|
|
Belajar
menari
|
|
|
|
Membuat
hasil karya
|
|
|
|
Mengecek
hasil karya untuk dipamerkan
|
|
|
FOTO
|
DESKRIPSI
|
KETERANGAN
|
|
|
Pameran
|
|
|
|
Pameran/mengecek
hasil karya
|
|
|
|
Pergi
rekreasi ke Puncak Bila
|
|
|
|
Para siswa
senang dan semangat
|
|
|
|
Foto bersama
siswa dan guru kelas V
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar