Minggu, 20 Maret 2016

Pameran Membawa Semangat dan Berkah Dalam Berkarya

Pameran Membawa Semangat dan Berkah Dalam Berkarya

Assalamu alaikum. Perkenalkan nama aku Firmansyah. Biasanya aku di panggil pak firman oleh siswa-siswiku. Dan aku mengajar di SDN. 120 Berru, lebih tepatnya di Kecamatan lilirilau Kab. Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan. Aku ingin bercerita mengenai pengalaman mengajar yang membuat para siswa semakin termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Memasuki awal pelajaran 2014-2015 di kelas V, aku dan para siswa saling berkenalan satu sama lain. Dihari pertama siswa bersemangat dan antusias untuk belajar. Ini  di karenakan beberapa minggu yang lalu sekolah libur semester dan libur pada saat bulan puasa. Mungkin para siswa sudah bosan dengan liburannya, karena ditahun ini liburan disambung dengan liburan bulan puasa saat itu. Akan tetapi motivasi dan semangat para siswa mulai pudar seiring berkembangnya waktu. Lebih tepatnya di pertengahan semester I
Pada suatu hari, ketika istirahat tiba, entah mengapa aku tidak sengaja mendengar anak senang dalam bernyanyi dan menari. Ada pula yang asik menunjukkan keterampilannya dengan menggambar sesuatu. Mereka pun riang gembira bersama dengan teman-temannya. Kemudian timbullah di dalam hati dan pikiran saya, bagaimana kalau saya memanfaatkan keterampilannya ini menjadi  sebuah produk/hasil karya. 
Langkah pertama dalam proses belajar mengajar yaitu memberikan motivasi dengan bernyanyi bersama. kami pun mencoba lagu tersebut, Lagu yang berjudul ayo kawan versi menanam jagung. “ayo kawan kita belajar supaya pintar menjadi hebat. Ambil pulpenmu, ambil bukumu kita belajar besunngguh-sungguh, ayo ayo kita belajar masa depan kita semakin cemerlang. Ayo-ayo kita belajar masa depan kita semakin cemerlang.” Diakhiri dengan tepuk semangat. Para siswa pun semakin bergairah dan riang gembira dalam mengikuti pelajaran. Aku pun berfikir bahwa anak-anak ini senang dalam bernyanyi.
Langkah kedua dalam proses belajar mengajar yaitu menggambar (ayo berkreasi). Semua para siswa menggambar sesuai hati dan perasaan mereka masing-masing (menggambar bebas). Ternyata hasil yang didapat cukup bagus. Aku pun berfikir bahwa siswa tersebut memiliki potensi dan /minat keterampilan di dalam hati mereka masing-masing.
Setelah itu aku pun mengambil keputusan dan memberikan informasi kepada para siswa bahwa bagaimana kalau pada tiap pelajaran Seni Budaya dan Kreatif (SBK), IPA atau pelajaran yang lain kita akan membuat dan menciptakan hasil karya sesuai mata pelajarannya dan bentuk tarian yang sesuai dengan program kelas V yang kita buat nantinya. Kemudian hasil karya/ tarian kita akan pamerkan melalui pameran kelas V.  Hasil karya yang bagus atau terbaik akan kita jual dan hasil penjualannya itu akan kita gunakan untuk pergi rekreasi atau hal-hal yang positif. Para siswa pun semakin bersemangat untuk belajar dan ingin sekali berkarya.
 “kapan pak, akan direncanakan pameran itu ?” kata Siswa.
“Insya Allah, akhir semester 2.” jawab Pak Firman.
“Hasil Karya apa saja yang dibuat Pak?” kata Siswa.
“Hasil karya seperti, membuat gelang, kalung, topeng, tempat tisu, bunga,Periskop, alat pembelajaran dan lain-lain.” jawab Pak Firman.
Mendengar hal itu para siswa semakin bersemangat ingin belajar. Akan tetapi ada juga para siswa yang mengatakan apa bisa yah. Karena kondisi para siswa yang tidak yakin pada dirinya sendiri.
Tibalah saatnya membuat hasil karya yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Hasil karya  pertama yang akan kami buat adalah  membuat topeng. Topeng yang dimaksud disini terbuat dari kertas dibagi 2 kemudian digunting sesuai pola, dan hasilnya sangat menakjubkan. Kemudian diberilah pewarnah berupa cat air/pewarnah lainnya. Hasil karya ke dua adalah membuat topeng dengan menggunakan balon. Terlebih dahulu guntinglah kertas ukuran 1-2 cm. Tiuplah balon kemudian lengketkanlah kertas terbut dibalon dengan menggunakan lem/kanji. Lakukan secara berulang-ulang. Dan apabila telah kering maka letuskanlah balon tersbut dan jadilah topeng sesuai dengan selera.
Para siswa sudah mulai memahami dan mengerti beberapa cara membuat topeng.
“Pak guru, pak guru. Apakah masih ada lagi hasil karya yang mau dibuat.” tanya Siswa.
“Iya, masih ada lagi nak” jawab pak Firman
Seketika itu pula para siswa semakin semangat untuk membuat hasil karya yang berikutnya.
Hasil karya berikutnya yang aku berikan kepada para siswa adalah membuat gelang dan kalung menggunakan manik-manik. Manik-manik itu terbagi atas 2 yakni alamiah dan bentuk perhiasan. Kamipun bekerja dan membuat gelang dan kalung. Ini pun membutuhkan waktu 4 kali pertemuan. bahan seperti benang/tasi kemudian dimasukkan manik-manik sesuai selera para siswa dan siswi di sekolah. Hasilnya pun sangat memuaskan.
Dan masih banyak lagi hasil karya yang aku berikan kepada siswa, seperti membuat gelang dan kalung terbuat dari tali kur, tempat tisu terbuat dari serat tumbuhan, bunga terbuat dari bahan plastik bekas, bunga dari botol bekas, tempat pulpen/tempat buah dari atasan gelas minuman, asbak, tempat foto dan rumah-rumah terbuat dari stik pengangan es, gambar pemandangan, gambar film kartun dan kaligrafi dari cat air/pewarna lainnya,  alat-alat pembelajaran seperti periskop, media bangun datar dll. Kesemuanya itu adalah hasil usaha mereka, yang nantinya akan kami pamerkan di kelas V.
Dalam proses belajar mengajar, aku juga tidak selalu menekan hasil karya terus menerus, akan tetapi aku dan para siswa siswi juga menciptakan beberapa  lagu/tarian kreasi. Tarian kreasi ini berkelompok 4-5 orang. Tarian ini bebas menciptakan sesuka hati, aku pun cuman memberikan arahan dan bimbingan sedikit demi sedikit kepada siswa, dan hasilnya pun juga memuaskan. Tarian kreasi itu berupa tarian menggunakan tari kipas, tari kipu-kupu dll.
Di dalam kelas V terjadi keakraban antara siswa dan gurunya. Guru disini tidak terlalu menekan kepada siswa. Akan tetapi bagaimana para siswa bisa belajar sambil bermain dan Santai tapi fokus. Itu adalah prinsip yang aku berikan kepada siswa dan siswi kelas V agar perkembangannya tidak tertekan dengan banyaknya pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kelas dan guru bidang study.
Bahkan ketika keakraban terjadi, aku pun meminta beberapa pendapat para siswa dan siswi dalam menciptakan hasil karya. Ada yang diterima usulannya dan ada juga yang tidak. Kesemuanya itu adalah bagaimana bisa menciptakan hasil karya yang murah meriah dan membawa kita dalam sebuah kesuksesan.
Hasil karya yang dibuat oleh para siswa kelas V mendorong siswa terus berkarya dan semangat dalam pelajaran. Entah itu pelajaran IPA, matematika, bhs. Indonesia dan SBK. Mereka tergerak hatinya untuk mau belajar dan belajar.
Hari berganti hari, dan bulan berganti bulan. Tidak terasa memasuki akhir semester 2, hasil karya yang kami buat sedikit demi sedikit menjadi banyak. Saatnya aku dan para siswa siswi  mengadakan pameran. Terlebih dahulu kami membentuk pantia pameran hasil karya tahun 2015. Yang anggotanya adalah seluruh siswa siswi kelas V dan diberikan tugas masing-masing. Ada ketua, bendahara, sekretaris dan anggota-anggotanya. Siswa semakin bersemangat saja. Kami berdiskusi tentang jalannya pameran. Pameran yang di laksanakan kelas V, selain hasil karya juga menampilkan berbagai tarian-tarian kreasi dan lagu (nyanyian), sebelum para siswa dan siswi melihat hasil karya kami. Kami bermusyawarah untuk memecahkan masalah-masalah yang mungkin terjadi.
“Bagaimana Pak, jika ada yang berminat dengan hasil karya kami.” tanya Siswa.
“Boleh kita jual, dan apabila ada hasil karya yang hampir habis jangan dijual karna dapat dijadikan inventaris hasil karya kelas V.” kata Pak Firman
“Waktunya berapa hari Pak.” tanya Siswa.
“Insya Allah 3 hari pada saat jam istirahat.” kata Pak Firman.
“Kalau boleh tahu harganya berapaan pak.” tanya Siswa.
“Harganya variatif, bisa mencapai Rp.1.000,- 15.000,- tergantung tingkat kesulitan dan bahannya.” kata Pak Firman.
Dan kami pun sepakat dengan harga yang sesuai. Kemudian pengaturan tempat duduk berbentuk U. Ada jalan tempat masuk, keluar dan kasir. Kami membuat panflet didepan kelas kami berjudul “Selamat Datang di Pameran Kelas V”. Selain itu para siswa dan siswi mengatur hasil karya/barang-barang yang akan dipamerkan dengan arahan dan bimbingan dari aku.
Seminggu sesudahnya kamipun berbenah dengan mengajak,menceritakan dan  mempromosikan beberapa hasil karya kami disetiap kelas. Para siswa dan siswi kelas lain sangat antusias dan semangat untuk melihat pameran kami.
Hari pertama pembukaan pameran siap digelar. Para siswa dan siswi memperlihatkan  tarian-tarian kreasi ciptaan sendiri. Para siswa dan siswipun sangat terhibur dan tertawa. Kemudian setelah acara pembukaan kami pun melanjutkan ke acara inti yakni pameran hasil karya.
Para siswa dan siswi kelas I-VI sangat tertarik, unik dan melihat-lihat berbagai hasil karya siswa kelas V.. Selain itu para siswa dan siswi juga banyak bertanya dengan cara pembuatan hasil karya seperti gelang dari tali kur terhadap kelas V.
“Pak, ada yang tertarik untuk membeli bunga plastik ini, berapa harganya ? ” tanya siswa
“Bunga plastik harganya Rp. 3000” kata Pak Firman.
“Pak kalau yang ini, berapa harga gelang tali kur ?” tanya Siswa.
“Harganya Rp. 4000” kata Pak Firman sambil tersenyum.
Didalam pameran kami, para siswa kelas lain banyak yang bertanya, mulai dari harga sampai cara pembuatan hasil karya tersebut. Kami pun sibuk dengan aktivitas di hari pertama.
Memasuki hari ke dua pengunjung pameran masih ramai. Selain melihat-lihat juga ada yang mau membeli hasil karya yang disukainya, seperti topeng, dan foto bingkai. Sedangkan hari ke tiga mulai agak sepi di karenakan hasil karya yang kami buat stoknya sudah mulai habis.
Kami pun senang dan riang gembira. Karena hasil karya nya 80 % sudah laku terjual. Walhasil uang yang kami dapatkan lumayan banyak.
“Seribu, dua ribu...lima puluh ribu.”
“Wah, sudah hampir mencapai dua ratus ribu.”
“Dua ratus sepuluh ribu...dan akhirnya sampailah dua ratus delapan puluh ribu rupiah.” sahut para Siswa dengan muka senang.
“Banyak yah, hasil dari pameran. Inilah berkah dari pameran kita” sahut Pak Firman.
Setelah itu kami pun berkumpul dengan para siswa kelas V. Aku memberikan tawaran kepada siswa untuk menggunakan hasil pameran itu untuk rekreasi atau acara buka puasa nantinya.
“Bagaimana pak, kalau kita ke puncak bila tempat rekreasi ?” tanya Siswa.
“Boleh, ada yang lain ?” Jawab Pak Firman.
“Aku takut pak kesana, bagaimana kalau acara buka puasa saja ?” kata siswa yang lain.
Para siswa sebagian ada yang takut. Olehnya itu aku menggunakkan voting/suara terbanyak. Dan ternyata para siswa banyak yang memilih ke Puncak Bila. Sebagian siswa pun ikut menghargai voting suara dari teman-temannya.
“Kalau begitu, dana sekarang adalah Rp.300.000,-“ kata Pak Firman nada suara keras.
Dana ini digunakan untuk rekreasi. Akan tetapi tentunya dana ini tidak cukup menanggung pergi kesana. Uang  transpornya adalah Rp. 200.000,-. Pulang balik.
Para siswa pun mengerti dengan keadaan ini.
“Bagaimana pak kalau kami membayar uang masuknya saja dan kami juga membawa makanan. Sisa dari Rp.100.000 bisa dibeli makanan atau apa saja.”
“Para siswa pun semangat dan mengebu-gebu di dalam hatinya.” kata Siswa.
Kemudian aku menyampaikan ide/usulan ini ke rekan-rekan guru. Ada yang pro dan kontra. Karena pergi ke sana dengan biaya yang sangat minim. Ada juga yang mengatakan oke lah aku mau ikut dan berkonstribusi dalam kegiatan kelas V.
Akhirnya aku membuat permohonan surat izin kepada bapak kepala sekolah. aku menceritakan maksud kegiatan kelas V
“Dimana dapat dananya, Pak Firman? Kata Kepala Sekolah.
“Ini berkah dan semangat para siswa siswi dari hasil pameran Pak” kata Pak Firman dengan nada rendah
“Ide yang bagus, kapan berangkatnya,? Pak Firman”. Kata Kepala Sekolah
 “Hari Minggu, Pak” kata Pak Firman
“Iyah, saya beri izin, asalkan anak dan orang tua siswa juga mau memberi izin kepada anaknya. Akan tetapi dalam perjalanan nantinya perlu hati-hati.”
“iyah pak, ini surat permohonan surat izin kelas V”
“Berapa mobil berangkat ?” kata Kepala Sekolah
“Ada 2 mobil pak. Mobil aku sendiri dan mobil rekan guru ibu Rosnaeni”
Setelah Bapak memberikan izin kepada kami, maka aku pun memberikan informasi kepada siswa untuk menyiapkan bekalnya.
“Alhamdulillah, kita diberi izin pada hari minggu. Akan tetapi saya membagikan format surat izin ini dulu untuk diketahui oleh orang tua. kemudian biaya makanan dan uang masuk di tanggung sendiri. Uang transport di tanggung oleh hasil pameran kita.”
“Setuju pak...” sahut para Siswa dengan riang gembira.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Ternyata yang ikut ada 13 orang. 2 lainnya tidak ikut karena tidak diberi izin oleh orang tuanya. Semua bekal dan persiapan kelas V sudah lengkap. Kita pun berangkat pada pukul 10 pagi.
Di dalam mobil, kami bernyanyi dengan riang gembira. Ada yang lucu-lucuan di dalam mobil. Ada juga yang makan cemilan. Pokoknya seru deh. Kami melihat pemandangan yang sangat indah. Gunung dan sawah  yang berwarna hijau. Sungai dan danau tampak berseri-seri. Perjalanan kami sangatlah mengasyikkan.
Tibalah kami di tempat tersebut, yaitu water Boom “Puncak Bila” kabupaten Sidrap. Perjalanan cukup jauh ± 70 kilo. Akan tetapi terbayarkan sudah dengan indahnya kesejukan puncak bila. Disana kami melihat area yang sangat luas, ada beberapa permainan seperti kolam renang, pancing ikan, bermain perahu, fliying fox,sepeda air, motor ATV dan karokean. Sangat seru dan menantang adrenalin.
Pukul 17.30 tak terasa, kami pun pulang dari tempat rekreasi .kami pulang dengan penuh keceriaan, canda tawa dan pengalaman yang tak pernah terlupakan. Thank u forever kelas V.

















Dokumentasi :
FOTO
DESKRIPSI
KETERANGAN


Memerkan hasil karya




Membuat hasil karya





Belajar menari




Membuat hasil karya





Mengecek hasil karya untuk dipamerkan


FOTO
DESKRIPSI
KETERANGAN

Pameran









Pameran/mengecek hasil karya



Pergi rekreasi ke Puncak Bila




Para siswa senang dan semangat




Foto bersama siswa dan guru kelas V




     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar