PENGALAMAN TERBAIK MELAKSANAKAN PAKEM
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS 5
SDN. 120 BERRU KABUPATEN SOPPENG
KARYA TULIS

Oleh:
FIRMANSYAH
NIP. 19861210
201001 1 019
SEKOLAH DASAR
NEGERI 120 BERRU
DINAS PENDIDIKAN,
PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN SOPPENG
2015
MOTTO
Semangat dalam berjuang, tersenyumlah
dengan segala keindahan dan berdoa lah
itu merupakan kunci kebrhasilan dalam kehidupan ini.
Berfikirlah dengan optimis jangan
berfikir dengan pesimis, karna dengan befrikir
secara optimis dapat meraih segala sesutu yang tidak mungkin menjadi
mungkin.
Kemarin
adalah kenangan
Esok
adalah impian
Hari ini adalah harapan
Jangan
menyerah. . . . !
PRAKATA
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah SWT yang memberikan nikmat iman, rezeki dan nikmat kesehatan
sehingga pada hari ini penulis dapat menyelesaikan best practise yang berjudul
“Pengalaman Terbaik Melaksanakan PAKEM Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas
V SDN. 120 Berru Kabupaten Soppeng.
Salam dan Shalawat kepada Baginda Rasulullah Muhammad
SAW. Nabi yang patut kita tiru segala
perbuatan, tingkah laku dan perkataannya di dalam kehidupan sehari-hari. Nabi yang mengeluarkan manusia dari alam
gelap gulita menuju alam terang benderang.
Telah banyak cerita, keringat dan air
mata yang mengiringi langkah penulis selama penulisan Best Practise namun
berkat kesabaran, keikhlasan, dukungan serta motivasi dari segenap keluarga,
siswa-siswi SDN.120 Berru, rekan-rekan gugus wilayah V Kec. Lilirilau dan
rekan-rekan kerja SDN. 120 Berru, maka Alhamdulillah akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Best Practise ini dengan sebaik-baiknya. Penulis sadar betul, bahwa dalam
penyusunan Best Practise ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis meghaturkan terimah kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada orang-orang yang membantu dan membimbing dan terkhusus kepada Warga SDN.
120 Berru.
Penulis menyadari,
dalam Best Practise ini belum sepenuhnya
sempurna .maka dari itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan pada
para pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat konstruktif
demi perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengharapkan
semoga Best Practise ini bermanfaat bagi pembaca.
Watansoppeng, 2015
Penulis
\
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………..……….…...………….… i
MOTTO ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ………………………………….……………...……………... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
…………..………….………………………….. 1
B. Rumusan Masalah
........................................................................ 2
BAB II PEMBELAJARAN
PAKEM PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
A.
Pengertian Matematika..........................
………………….......... 3
B.
Pengertian PAKEM……………………………………………… 3
BAB III MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN PAKEM
................... 7
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
……………………………………………………… 9
B.
Saran-Saran
……………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………… 11
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha
sadar yang dilakukan untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan pelajaran dan
latihan agar siswa tersebut berperan dalam kehidupan masa depannya. Akan tetapi
saat ini dunia pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah mutu pendidikan nya yaitu tercermin dari
rendahnya hasil belajar Matematika, khususnya siswa sekolah
Dasar.Sebagian besar siswa belum mampu menggapai
potensi ideal atau optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan proses
pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.
Menurut Suhendra
(1997) menyebutkan bahwa pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang diberikan pada semua jenjang pendidikan, dari pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
peranan matematika, sebab ‘hampir tidak ada aktivitas manusia tanpa
keterlibatan matematika baik dengan memanfaatkan ide-ide dasar, konsep-konsep
dan aplikasi”.
Di kalangan
peserta didik mengenai mata pelajaran yang dikategorikan sulit, adalah mata pelajaran Matematika
memang kurang disukai oleh siswa. Pembelajarannya yang monoton, tanpa alat
peraga, membuat hampir semua siswa merasa sulit memahami satu mata pelajaran
ini. Apalagi biasanya sebagian para guru melakukan kegiatan belajar mengajar
dengan apa adanya, melakukan pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan.
Di dalam kelas proses pembelajaran Matematika masih didominasi dengan penyampaian
fakta-fakta Matematika dengan ceramah dan kurang
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran Matematika. misalnya, siswa lebih banyak cerita, aktif dalam bermain,,
tidak lebih mendengarkan dan menyalin. Belum lagi pelaksanaan pembelajaran
berjalan monoton karena guru terkesan melaksanakan kewajiban sebagai guru tanpa
memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Dengan demikian proses pembelajaran
tetap terpusat pada guru bukan pada siswa yang bersangkutan.
Untuk mengatasi hal
tersebut diatas, saya mencoba melaksanakan pembelajaran PAKEM di dalam kelas V.
Pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadi aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dalam pembelajaran.
.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat
dirumuskan permasalahan sabagai berikut “ Bagaimanakah mengajarkan
matematika di kelas V SDN, 120 Berru Kab. Soppeng dengan melaksanakan pembelajaran PAKEM? “
BAB II
PEMBELAJARAN PAKEM PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
A. Pembelajaran
Matematika
Menurut
Kurniawan (2003) mata pelajaran Matematika mempunyai peranan yang lebih penting
dibanding pelajaran-pelajaran lainnya seperti MATEMATIKA dan IPS karena mata
pelajaran ini dianggap pengetahuan yang essensial disamping bahasa. Artinya pelajaran
matematika dapat menunjang kemudahan-kemudahan untuk pelajaran-pelajaran
lainnya. “Pendidikan dasar harus mengajarkan pengetahuan yang essensial seperti
bahasa, matematika, dan penguasaan terhadap lingkungan fisik, sosial, dan
kultural”
Pelajaran
Matematika merupakan pengetahuan yang esensial hendaknya dikuasai siswa dengan
kemampuan yang maksimal dan optimal. Memiliki kemampuan yang maksimal di bidang
matematika bukanlah hal yang dapat diperoleh begitu saja, karena siswa yang
menguasai keterampilan matematika harus dapat dilihat dari indikator-indikator
yang menyatakan kemampuan itu. Sedangkan indikator-indikator itu sendiri hanya
dapat dimiliki siswa melalui proses pembelajaran yang bersifat membangun dan
membentuk pengetahuan siswa.
B. Pengertian PAKEM
Pembelajaran
merupakan perpaduan antara pengertian kegiatan pengajaran oleh guru dan
kegiatan belajar oleh siswa. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan terjadinya interaksitersebut
diharapkan materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa dengan mudah. Untuk
mengkondisikan agar dalam pembelajaran terjadi interaksi yang efektif maka
digunakan berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan
pembejaran yang dapat digunakan adalah Pembelajaran yang Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), yang merupakan suatu pembelajaran yang
melibatkan guru dan siswa secara aktif. Pelaksanaan PAKEM bertujuan untuk
menciptakan suatu lingkungan belajar yang mengkondisikan siswa untuk menguasai
keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap yang baik, untuk mempersiapkan
diri siswa dalam kehidupannya kelak, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
dalam melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam
pembelajaran ini, “Aktif” diartikan peserta didik maupun guru berinteraksi
dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran guru aktif akan memantau kegiatan belajar peserta didik, memberi
umpan balik, mengajukan pertanyaan menantang dan menanyakan gagasan peserta
didik. Dalam pembelajaran guru hendaknya menciptakan suasana sehingga peserta
didik aktif bertanya, mengungkapkan ide, mendemonstrasikan gagasan atau idenya
dan memberikan tanggapan.
Dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik aktif akan mendorong kreativitas
peserta didik dalam belajar maupun memecahkan masalah. Peserta didik akan
terlibat secara langsung, bertanya, mengemukakan pendapat dan menjawab
pertanyaan guru serta memecahkan masalah. Pembelajaran“Kreatif” diartikan bahwa
guru memberikan variasi dalam kegiatan pembelajaran dan membuat alat bantu
pembelajaran bahkan menciptakan tekni-teknik mengajar tertentu sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik dan tujuan belajarnya. Peserta didik akan
kreatif jika diberi kesempatan merancang/membuat sesuatu karya, menuliskan ide
atau gagasan. Kegiatan tersebut akan memuaskan rasa keingintahuan dan imajinasi mereka. Pembejaran yang
Efektif”diartikan sebagai pembelajaran yang tepat guna. Dalam hal ini
pembelajaran dikatakan efektif jika suatu tujuan (kompetensi) pembelajaran
telah tercapai. Pembelajaran yang efektif merupakan pijakan utama dalam
menyusun suatu rancangan
Pembelajaran yang tampaknya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif
akan tampak hanya sekedar permainan belaka dan hanya menghabiskan waktu, dalam
hal seperti ini tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Sedangkanpembelajaran yang“ Menyenangkan” diartikan sebagai
suasana belajar mengajar yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk terus
berlanjut, ekspresif, tidak monoton, dan mendorong pemusatan perhatian peserta
didik dalam belajar. Dalam pembelajaran diupayakan agar para siswa dapat belajar dengan senang tanpa
paksaan dan dapat belajar tanpa merasa tegang atau takut. Agar pembelajaran
dapat menyenangkan diperlukan penguatan/penegasan, guru sebaiknya memberi
penghargaan atas prestasi siswa, misalnya dengan pujian, acungan jempol dan
siswa merayakan hasil kerja kerasnya dengan tepuk tangan, poster umum, catatan
pribadi atau saling menghargai. Apabila suasana belajar yang aktif dan kreatif
terjadi, maka akan mendorong peserta didik untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus
belajar. Kegiatan belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan harus tetap
bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Oleh karena itu dalam
pembelajaran harus bersifat aktif, kreatif, menyenangkan dan efektif.
Dalam
pembelajaran hendaknya keempat komponen PAKEM dapat dilaksanakan secara sinergis untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Secara
garis besar dalam PAKEM menggambarkan kondisi-kondisi sebagai berikut:
- Peserta didik terlibat dalam
berbagai kegiatan (aktifitas) yang mengembangkan keterampilan, kemampuan
dan pemahamannya dengan menekankan pada belajar dengan berbuat (learning
by doing).
- Guru menggunakan berbagai
stimulus/motivasi dan alat peraga, termasuk lingkungan sebagai sumber
belajar agar pengajaran lebih menarik, menyenangkan dan relevan bagi
peserta didik.
- Guru mengatur kelas untuk
memajang buku-buku dan materi-materi yang menarik, hasil karya siswa, dan membuat “pojok baca”.
- Guru menggunakan cara belajar
yang lebih kooperatifan interaktif, termasuk belajar kelompok.
- Guru mendorong peserta didik
untuk menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah, mengungkapkan
gagasannya, dan melibatkan peserta didik dalam menciptakan lingkungan
belajar pada sekolahnya sendiri.
BAB III
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN PAKEM
Untuk melaksanakan PAKEM secara optimal
maka perlu dilakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah matang. Pelaksanaan PAKEM dengan materi bangun ruang adalah sebagai
berikut :
- Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan :
-
Guru memberikan salam kepada siswa
-
Guru mengecek kehadiran siswa satu persatu
-
Guru meminta siswa untuk berdoa
-
Guru memberikan motivasi berupa yel-yel kepada
siswa
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang dicapai
- Kegiatan Inti
& jEksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi,
F Guru Memberikan penjelasan
mengenai materi sifat-sifat bangun ruang.
F Guru mengadakan tanya jawab
tentang sifat-sifat bangun ruang.
F Guru meminta siwa naik di
depan kelas untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang
F Membagi peserta didik menjadi
3 kelompok
F Memberikan arahan-arahan
mengenai tugas yang diberikan kepada siswa mengenai materi sifat-sifat bangun
ruang
& Elaborasi
F Siswa
menyelesaikan
LKS secara berkelompok.
F Secara
berkelompok peserta didik membahas tentang sifat-sifat bangun ruang
F Guru
mengadakan kunjung karya
F Salah seorang siswa setiap kelompok mempresntasikan hasil Kerja nya di
depan kelas
F Guru bersama siswa membuat kesimpulan
& Konfirmasi
F Guru mengadakan evaluasi
F Guru
memberikan penguatan
- Penutup
-
Guru memberikan PR
-
Penyegaran dan Refleksi
-
Guru memberikan amanat / Pesan-pesan moral
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil yang dicapai dari
pelaksanaan pembelajaran PAKEM pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang SDN. 120 Berru yaitu :
1. Siswa tertarik dan
termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran
2. Siswa menjadi aktif, efektif,
kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran
3. Siswa melihat hasil karya
dipajang
4. Hasil belajar siswa
meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa saran sebagai upaya peningkatan
kualitas pembelajaran Matematika di kelas V, antara lain :
1.
Diharapkan
pada guru kelas mata pelajaran Matematika , agar dapat menerapkan metode
pembelajaran berupa Pembelajaran PAKEM karena dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar murid.
2.
Diharapkan
guru kelas / mata pelajaran Matematika agar mampu menciptakan suasana kelas
yang kondusif dan menarik sehingga murid tidak merasa bosan dikelas
3.
Diharapkan
kepada peneliti lain dalam bidang kependidikan supaya dapat meneliti lebih
lanjut metode yang efektif dan efisien
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari Matematika melalui penerapan Pembelajaran
PAKEM .
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad, Abu. 1997. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Amalik, Oemar. 2005. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Sujana, N, Dkk. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
...................... Penerapan
PAKEM. Google diakses tanggal 27 Januari 2015
Warsinah.2006. Skripsi.. Penggunaan Permainan Permainan Kartu (Kar-Karan) Untuk meningkatkan
Keterampilan Menjumlahkan Pada Pembelajaran Matematika di Kelas III SDN. Buah
Batu 05 Kota Bandung. Bandung.
Firmansyah, 2010. Skripsi. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Melalui
Metode inkuiri Pada siswa Kelas IV
SD. Inpres Rappo Jawa Kota Makassar.
Makassar : Unismuh
RIWAYAT HIDUP

Firmansyah,
Lahir di Bungi kabupaten Pinrang pada tanggal 10 Desember 1986. Anak ke 1 dari
4 bersaudara dari Pasangan H. Syarifuddin, SE dan Hj. Maryam, S.Pd. Dan tinggal
di jalan Lapajung Kab. Soppeng. Memasuki jenjang pendidikan formal di SD. Inpres Bert. Rappo Jawa
Makassar Pada tahun 1991 dan tamat pada
tahun 1998. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SLTPN. 4 Makassar
dan tamat pada tahun 2001. Pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan di SLTAN. 4
Makassar dan tamat pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Program study Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Diploma II pada tahun 2005 dan tamat pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program study Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Strata I pada tahun
2008 dan tamat pada tahun 2011, kemudian pada tahun 2010 terangkat menjadi guru
CPNS di Sadae Desa Kessing Kabupaten Soppeng. Dan pada tahun 2013 pindah di SDN. 120 Berru Kel. Ujung Kec.Lilirilau
mengabdikan diri hingga saat sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar